10 Tanda Kamu Atau Dia Toxic Dan Cara Mengubahnya
Perilaku toxic itu seperti debu, hanya akan terlihat ketika dikumpulkan. Bahkan diri sendiri bisa saja menjadi toxic itu sendiri tanpa disadari. Kata Toxic diambil dari bahasa inggris yang memiliki makna racun. Maka orang yang toxic itu disebut racun, perusak, pengganggu keadaan baik menjadi buruk.
Dalam bahasa gaul di Indonesia saat ini, kata toxic menjadi sebuah umpatan kepada seseorang yang memiliki sifat merusak dan menghancurkan. Menjadi toxic sendiri tidak mudah dilihat, semua itu tergantung dari perasaan dan pikiran orang tersebut. Toxic tidak berhubungan dengan agama, suku, ras, dan budaya melainkan adalah karakter pribadi.
Dalam hukum alam bahwa satu akan berkaitan dengan yang lainnya, maka dari itu apa yang kita hadapi adalah efek dari alam bawah sadar yang membawanya. Euforia lingkungan toxic berasal dari pola pikir dan perilaku kita yang kurang perhatian dengan sekitar dan kurang kesadaran sebagai manusia yang lemah.
Ada beberapa ciri – ciri orang yang toxic dalam kehidupan tersebut.
- Sering menilai orang lain buruk dan dirinya lebih baik
- Selalu merasa benar dalam berdialog
- Sering membicarakan orang lain dari belakang terutama keburukannya
- Tidak memiliki kemampuan beretika dengan baik
- Besarnya iri hati
- Tidak memiliki tujuan besar dalam hidup
- Merasa nyaman dan memiliki dengan pergaulan saat ini
- Sering memuaskan hati dan pikiran diri sendiri
- Sudut pandang negatif yang berlebihan terhadap sesuatu
- Kurangnya bekal ilmu pada diri sendiri
Siapapun pasti tidak senang dengan orang yang toxic, namun menjaga diri dari perbuatan merusak atau mengganggu juga sangat dibutuhkan dalam kebaikan lingkungan sekitar. Apa yang kita lakukan akan berdampak kepada diri kita sendiri. Ada baiknya mengintrospeksi diri sebelum menilai seseorang, karena orang lain sendiri akan menilai kamu dengan cara yang sama.
Dalam hal ini, ada beberapa cara yang boleh dicoba untuk mengurangi ke-toxic-an dalam diri seseorang.
- Beritahu kepada mereka atas kesalahannya dengan cara yang baik
- Jangan terbawa suasana ketika dia sedang bertingkah toxic
- Kurangi berbicara dengan mereka untuk niat menyadarkan mereka
- Menjauh jika tak kunjung berubah atau semakin menjadi saat diingatkan dengan baik
Lakukan hal di atas agar kamu mendapatkan jawaban apakah dia benar – benar bisa mengubahnya atau akan menetap dalam ke-toxic-annya, karena bagaimanapun kita tidak memiliku kehendak untuk mengubah seseorang. Namun,
bagaimana jika toxic itu ada di dalam diri kamu? Ini dia yang perlu kamu lakukan
- Menyadari Tentang Baik dan Buruk berkomunikasi
- Jujur atas baik dan buruknya perilaku diri sendiri
- Mengurangi pembicaraan yang tidak cukup penting
- Belajar dan memperbanyak membaca
- Meningkatkan empati dengan merasakan menjadi korban ke-toxic-an
- Memulai lingkungan sekitar menjadi tempat berbagi kebaikan
- Menyadari menjadi orang baik tidak juga dianggap rendah
- Olahraga dan pola makan yang teratur
- Sadar bahwa kita hanyalah manusia biasa yang bisa saja salah lalu memperbaikinya
Beberapa tips ini dapat membantu dalam selangkah lebih maju untuk memperbaiki diri. Benahi diri untuk bertemu dengan lingkungan yang sehat.